Mempersiapkan Data Seakurat Mungkin
Poin utama yang pastinya akan Anda gunakan dan butuhkan di dalam semua hal yang berkaitan dengan manajemen tentunya data seakurat mungkin. Ketika Anda ingin memulai untuk mengelola stok barang di gudang, pastikan Anda sudah menugaskan satu orang khusus yang bertanggung jawab dalam melakukan segala jenis pencatatannya, seperti mencatat stok yang masuk dan keluar.Dalam hal mengumpulkan data, seseorang yang bertanggung jawab mencatat, Ia juga bisa dibantu dengan sebuah program pendukung agar pencatatan yang dihasilkan lebih akurat. Tujuan dari hal ini dilakukan adalah agar Anda mengetahui terlebih dahulu data dari periode sebelumnya, lalu menentukan target pemasaran serta ramalan (forecast) penjualan pada periode saat ini.
Beberapa perusahaan distributor atau produsen sekalipun sudah menggunakan sistem pre-order dan data pesanan yang masuk dijadikan sebagai landasan untuk menentukan angka persediaan. Guna mengembangkan bisnis distributor yang masuk, Anda juga harus melakukan diskusi dan berkonsultasi lebih dalam dengan tim pemasaran ketika ingin menentukan angka persediaan stok Anda.
Membuat Forecast Persediaan
Setelah Anda telah mengumpulkan data input dan output barang, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah membuat forecast atau perkiraan persediaan stok barang berupa berapa jumlah persediaan yang dibutuhkan pada periode ini. Hal ini bukan tahap yang mudah bila Anda memiliki penjualan produk dengan jenis yang bermacam-macam.Hal tersebut menjadi sulit karena dalam langkah ini Anda harus menentukan jumlah per item yang Anda. Perhitungan ini akan menjadi mudah jika bisnis Anda dibantu dengan sebuah sistem informasi penjualan dan inventaris yang terpadu.
Melalui sistem ini Anda bisa membuat manajemen stok Anda secara ringkas dan lengkap, mulai dari pengurangan, penambahan, dan pemindahan stock dapat dikontrol dengan lebih baik.
Dalam manajemen gudang, Anda juga harus membuat sebuah jadwal mengenai persediaan barang tersebut. Dalam kata lain, Anda harus menentukan jadwal pembelian persediaan dan jadwal persediaan barang Anda tersebut kapan akan keluar dari gudang.
Memberikan Kode di Setiap Barang Anda
Pemberian kode pada tiap barang akan sangat membantu Anda ketika melakukan penjualan barang. Sehingga Anda dan pelanggan tidak bingung ketika melakukan transaksi. Sebagai contoh, jika ada seorang pelanggan yang membeli baju dengan kode D001 berwarna hijau, maka Anda sebagai penjual akan secara langsung paham dengan apa yang ditanyakan dan dipesan oleh pelanggan.Jika barang-barang Anda tidak diberikan kode, maka transaksi yang akan dilaksanakan pun terasa lebih sulit dan dapat mengurangi citra perusahaan Anda di mata pelanggan. Selain itu, kode juga akan membantu Anda ketika menata barang di gudang milik Anda.
Sederhananya seperti ini, jika Anda memiliki persediaan barang sebanyak 50 baju dengan kode 001-050, maka Anda bisa membuat 5 box atau kotak dengan masing-masing kotak berisi beberapa urutan kode saja. Kode 001-005 berada di kotak I, kode 006-010 ada di kotak 2, dan seterusnya. Nah, ketika ada seseorang pelanggan yang memesan barang dengan kode 003, maka Anda hanya perlu pergi ke kotak nomor 1, praktis dan mudah bukan?
Pisahkan Stok Baru dan juga Stok Lama
Mencampur aduk stok baru dan lama hanya akan membuat Anda bingung ketika Anda melakukan pencatatan dan pengecekkan stok barang. Ketika ada kedua barang ini, ada baiknya Anda memisahkan stok lama dan stok baru, agar Anda mudah menemukan berapa jumlah stok lama yang terjual dan belum terjual. Anda juga bisa menyediakan satu tempat khusus untuk stok baru Anda untuk menghindari tercampurnya stok barang yang baru dan juga yang lama.Lakukan Pengecekan Sebelum Barang Disimpan
Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa Anda selalu melakukan pengecekan barang sebelum memasukkannya ke dalam rak barang, pengecekan ini bisa Anda lakukan sebelum pemberian kode. Agar Anda bisa mengetahui ada atau tidaknya barang yang dicatat dalam tumpukan stok barang Anda.Pengecekan ini juga bisa membantu Anda barang mana yang mengalami kecacatan, salah produksi, dan kesalahan lainnya sebelum Anda memutuskan untuk menyimpannya. Khusus untuk barang-barang yang cacat, Anda bisa mengumpulkannya ke dalam satu tempat lain dan jangan lupa pula untuk memberikan tanda atau catatan kecil mengenai keterangan cacat pada bagian mana atau lainnya.
Khusus bagi Anda yang merupakan penjual reseller, Anda bisa mengembalikan barang tersebut kepada supplier atau pemasok Anda. Namun, jika Anda memproduksi barang dagangan Anda sendiri, sebaiknya Anda tidak menjual barang dalam kondisi cacat.
Melakukan Pencatatan secara Rutin
Pencatatan persediaan secara rutin dilakukan setiap ada barang yang masuk, pindah tempat, dan barang keluar. Anda bisa melakukan stok opname secara berkala sesuai kebutuhan untuk membantu Anda dalam melakukan manajemen stok barang di gudang.Stock Opname merupakan proses berkala yang dilakukan untuk menghitung fisik barang dagangan dan persediaan yang sebenarnya dimiliki oleh sebuah bisnis, yang lalu kemudian hasilnya tersebut dibandingkan dengan jumlah yang ada di dalam catatan persediaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar